Mengusung tema “Optimalisasi Peran Santri Dalam Kewirausahaan Pertanian”, kegiatan yang berlangsung pada 5-8 November 2024 ini merupakan puncak dari rangkaian pelaksanaan BAZNAS Santripreneur Kompetisi PSP3 IPB University.
Turut hadir Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M Imdadun Rahmat, MSi., Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Prov. Jawa Barat H. Budi Raharja, S.E., M.M., CSRS, Waka IV BAZNAS Kab. Cianjur H. Hilman Saukani, M.Pd., Ketua BAZNAS Kab. BogorDrs. KH. Lesmana, M.Pd., serta Wakil Rektor III IPB University Prof. Dr. Ernan Rustiadi.
Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M Imdadun Rahmat, MSi., dalam sambutannya mengatakan, Pelaksanaan Boothcamp Santripreneur Kompetisi PSP3 IPB University merupakan serangkaian pelatihan usaha selama 4 hari dengan pemberian materi berupa pemahaman tentang bidang usaha Agribisnis dari hulu ke hilir.
“Jadi kami berikan pelatihan baik secara teori maupun praktek langsung yang difasilitasi oleh PSP3 IPB University dan diakhiri dengan kegiatan Grand Final sebagai penentuan kejuaraan sekaligus sebagai acara penutup rangkaian kompetisi program BAZNAS Santripreneur Kompetisi” kata Imdadun.
Imdadun menjelaskan, Kick Off BAZNAS Santripreneur Kompetisi PSP IPB University telah dimulai pada 5 September 2024, kemudian pendaftaran peserta dilakukan secara online dengan total pendaftar sebanyak 401 peserta dari seluruh Indonesia. Dan setelah melewati beberapa tahap seleksi, kini tersisa peserta lolos 50 Besar BAZNAS Santripreneur Kompetisi tahun 2024
“Dari total pendaftar telah diseleksi secara administrasi menjadi 100 orang peserta yang diberikan pelatihan secara online tentang konsep Bisnis Model Kanvas dan pembuatan proposal usaha melalui kelas Matrikulasi pada senin, 7 Oktober 2024. 100 orang peserta kemudian diseleksi lagi hingga tersisa 50 orang peserta melalui seleksi audisi yang dilakukan secara daring” terangnya.
Imdadun menambahkan, Program Santripreneur merupakan bentuk komitmen BAZNAS untuk terus konsisten membantu pemberdayaan ekonomi mustahik berupa pemberian bantuan modal usaha, pelatihan, dan pendampingan usaha kepada mustahik, khususnya kaum santri.
“Program BAZNAS Santripreneur merupakan program pemberdayaan ekonomi dengan skema kompetisi bisnis, ditujukan kepada santri tingkat akhir dan lulusan Pondok Pesantren yang berkemauan kuat menjadi wirausahawan yang memiliki ide dan inovasi dalam pengembangan usaha secara berkualitas sesuai dengan klaster usaha masing-masing,” jelasnya.
“Program BAZNAS Santripreneur diharapkan mampu menjadi wadah bagi para santri untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan memberikan kontribusi nyata dalam bidang agrobisnis, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mustahik secara berkelanjutan,” ujarnya.
Imdadun berharap, program ini dapat melahirkan santri yang tidak hanya memiliki keterampilan bisnis, tetapi juga mampu berinovasi dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala PSP3 IPB University, Dr. rer. nat. Jaenal Effendi, S.Ag, MA, memberikan apresiasi terhadap program Santripreneur sebagai langkah strategis dalam menggalakkan semangat kewirausahaan di kalangan santri.
“Program ini adalah wujud nyata dalam mengembangkan generasi santripreneur muda yang produktif, inovatif, dan tangguh,” ujarnya.
“Saya yakin program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dan luas bagi pembangunan ekonomi bangsa khususnya IPB University sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang memiliki pengalaman dan komitmen tinggi untuk melahirkan wirausaha melalui pola pendidikan dan pendampingan melalui inkubasi bisnis,” lanjut dia.
Selain itu, Jaenal mendorong santri untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi, pangan, energi, dan politik .
“Semangat resolusi jihad santri harus berkobar hingga seterusnya, dalam arti perjuangan menghadapi krisis ekonomi dan politik di era modern,” katanya.