ZIARAH MAKAM DALEM CIKUNDUL

  • Post category:Artikel

Rangkaian Hari Jadi Cianjur ke 346 tahun, Bupati Cianjur @h.hermansuherman
melakukan Ziarah ke Makam Dalem Cikundul didampingi seluruh kepala OPD, Forkopimda, dan Ketua BAZNAS Kabupaten Cianjur H. Tata, A.Pi., MM.

Siapa beliau Dalem Cikundul atau Raden Aria wiratanudatar?

Raden Aria wiratanudatar lahir dari garis keturunan para raja Sunda Galuh, ayahnya bernama Raden Aria Wangsa goparana. Diperkirakan lahir tahun 1603 masehi dengan nama Raden Jayalalana di kampung Cibodas Desa Dayeuhkolot Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang.

Sejak kecil Raden Jayalalana sudah menjadi santri di Kesultanan Cirebon di bawah pimpinan Syekh Syarif Hidayatullah alias Kanjeng Sunan Gunung Jati, beliau menguasai beberapa bidang keilmuan, antara lain keperwiraan, kemasyarakatan dan siyasah (sekarang ilmu politik dan strategi).

Setelah menyelesaikan pendidikan Perguruan Islam tersebut beliau memperoleh gelar “Aria” merupakan kerabat Keraton dengan kedudukan “Ngabehi” selaku penggawa Kesultanan Cirebon dengan nama khusus Raden Ngabehi Jaya Sasana.

Pada usia 23 tahun beliau mendapatkan kepercayaan diangkat menjadi senopati Kesultanan Cirebon, kemudian diberi gelar Raden Aria Wira Tanu yang ditugaskan oleh pengurus Syarif Hidayatullah untuk mendirikan kerajaan kecil di wilayah Cianjur yang kosong di bekas wilayah Pajajaran.

Kesultanan Cirebon mengalami masa perpecahan kira-kira tahun 1691-1692 masehi, berdiri secara resmi kerajaan Cianjur yang merdeka dan berdaulat penuh dengan rajanya Kanjeng Kyai Raden Aria wiratanudatar Cikundul. Tugas beliau menyebarkan agama Islam di daerah Cianjur Sukabumi sebagian wilayah Bogor, selanjutnya kerajaan Cianjur diserahkan kepada putranya yang bernama Raden Arya Wira Manggala.